Kamis, 21 April 2016

 Artha Mutiara Hutagaol

EKSTRAKSI VAKUM adalah …

Pengertian

Merupakan tindakan obstetrik ,yang bertujuan :untuk mempercepat kala pengeluaran dengan tenaga mengedan ibu dan ekstraksi pada bayi.
Oleh karena itu.kerja sama dan kemampuan ibu untuk mengekspresikan bayinya,merupakan faktor yang sangat penting dalam menghasilkan akumulasi tenaga dorongan dengan tarikan kearah yang sama.
Tarikan pada kulit kepala bayi dilakukan dengan membuat cengkraman yang dihasilkan dari aplikasi tekanan negatif/vakum.
Mangkuk dihubungkan dengan tuas penarik (yang dipegang oleh penolong persalinan) ,melalui seutas rantai.

Ada 2 gaya yang bekerja pada prosedur ini, yaitu :
Tekanan intrauterin (oleh kontraksi), tekanan ekspresi eksternal (tenaga mengedan).



INDIKASI

Kala II lama dengan presentasi kepala belakang atau verteks.


KONTRA INDIKASI

·         Malpresentasi (dahi,puncak kepala,muka,bokong )
·         Panggul sempit(disproporsi kepala-panggul)

Syarat khusus
  • Pembukaan lengkap
  • Presentasi kepala
  • Cukup bulan
  •  Tidak ada kesempitan panggul
  • Anak hidup dan tidak gawat janin
  • Penurunan hodge III/ dasar panggul
  • Kontraksi baik
  • Ibu kooperatif dan masih mampuh untuk mengedan


PERSIAPAN SEBELUM TINDAKAN

I.Pasien
·         Cairan dan selang impus sudah terpasang,perut bawah dan lipat paha sudah dibersikan dengan air sabun
·         Uji fungsi dan perlengkapan peralatan ekstraksi vakum
·         Siapkan alas bokong ,saru8ng kaki dan penutup perut bawah
·         Medikamentosa
̶  Oksigen
̶  Ergomentrin
̶  Prokain 1%
·         Larutkan antiseptik (Povidon iodin 10%)
·         Oksigen dengan regulator
·         Instrumen
Ø  Set partus                                         :1 set
Ø  Vakum ekstraktor                             :1 set,klem ovum 2
Ø  Cunam tampon                                   :1
Ø  Tabung 5 ml dan jarum suntik no 23  :2
Ø  Kateter karet                                    :1


II Penolong (operator dan asisten)
1.Baju kamar tindakan,pelapis plastik,masker dan kaca mata pelindung 3 set
2.Sarung tangan DTT/steril 4 pasang
3.Alas kaki (sepatu boot karet 3 pasang)
4.Instrumen :lampu sorot 1,stetoskop monoral dan stetoskop tensimeter 1
 

III.Bayi

1.Instrumen
Ø  Pengisap lendir dan sudep /penekan lida 1 set
Ø  Meja bersih ,kering dan hangat 1
Ø  Kain penyeka muka dan badan2
Ø  Inkubator 1 set
Ø  Pemotong dan pengikat tali pusat 1 set
Ø  Tabung 2 mil dan jarum suntik no 23/insulin(sekali pakai)
Ø  Keteter intra vena /jarum kupu-kupu 2
Ø  Popok dan selimut 1
Ø  Alat resusitasi bayi
                                  2.Medikamentosa
Ø  Laruta bikarbonas natrikus 7,5%/8,4%
Ø  Nalokson (narkan)0.01 Mg/kg BB
Ø  Epineprim 0.01 %
Ø  Antibiotika
Ø  Dextrose 10%

      3.Oksigen dengan regulator


PENCEGAHAN INFEKSI SEBELUM TINDAKAN

1.Instruksikan asisten untuk menyiapkan extraktor vakaum dan pastikan petugas persiapan untuk menolong bayi telah tersedia
2.Lakukan pemeriksaan dalam untuk memastikan terpenuhinnya persyaratan
ektrasi vakum.
Bila penurunan kepala diatas hodge IV rujuk kerumah sakit
3.Masukkan tangan kedalam wadah yang mengandung larutan klorin
0,5%zbersikan darah dan cairan tubuh yang melekat dpada sarung
tangan,lepaskian secara terbalik dan rendam dalam larutan
tersebut
4.pakai sarung tangan DTT /setril yang baru


PEMASANGAN MANGKOK VAKUM


       1.masukan mangkok vakum melalui introitus,pasangan pada kepala bayi(perhatiakan agar tepi mangkok tidak terpasang pada bagian yang tidak merata didaerah ubun –ubun kecil.
        2.Dengan jari tengah dan telunjuk,tahan mangkuk pada posisinya dan dengan jari tengah dan telunjuk tangan lain, lakukan pemeriksaan disekeliling tepi mangkuk untuk memastikan tidak ada bagian vagina atau portio yang terjepit diantara mangkok dan kepala.
        3.Setelah hasil pemeriksaan ternyata baik, keluarkan jari kanan pemeriksaan dan tangan penahan mangkok tetap pada posisinya.
        4.Instruksikan asisten untuk menurunkan tekanan, (membuat vakum dalam mangkok)secara bertahap.
        5.Pompa hingga tekanan skala 10 (silastik)atau -2 (malmstroom) setelah 2 menit, naikkan hingga skala 60 (silastik) atau -6 (malmstroom) dan tunggu 2 menit.
           INGAT :
                Jangan gunakan tekanan maksimal pada kepala bayi, lebih dari 8 menit.
       6.Sambil menggunakan his, jelaskan pada pasien bahwa pada his puncak (fase acme) pasien harus mengedan sekuat dan selama mungkin.
Trik lipat lutut dengan lipat siku agar tekanan abdomen menjadi lebih efektif.      






                                         





Sabtu, 16 April 2016


Apakah kanker payudara itu ?
Bila pada suatu tempat di badan kita terdapat pertumbuhan sel-sel yang berlebihan, maka akan terjadi suatu benjolan atau tumor. Tumor ini dapat bersifat jinak maupun ganas. Tumor yang ganas inilah yang disebut dengan kanker. Tumor ganas mempunyai sifat yang khas, yaitu dapat menyebar luas ke bagian lain di seluruh tubuh untuk berkembang menjadi tumor yang baru. Penyebaran ini disebut metastase. Kanker mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Ada yang tumbuh secara cepat, ada yang tumbuh tidak terlalu cepat, seperti kanker payudara.
Sel kanker payudara yang pertama dapat tumbuh menjadi tumor sebesar 1 cm pada waktu 8-12 tahun. Sel kanker tersebut diam pada kelenjar payudara. Sel-sel kanker payudara ini dapat menyebar melalui aliran darah ke seluruh tubuh. Kapan penyebaran itu berlangsung, kita tidak tahu. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama bertahun-tahun tanpa kita ketahui, dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau kanker.
Perkembangan kanker
Stadium I (stadium dini)
Besarnya tumor tidak lebih dari 2 - 2,25 cm, dan tidak terdapat penyebaran (metastase) pada kelenjar getah bening ketiak. Pada stadium I ini, kemungkinan penyembuhan secara sempurna adalah 70 %. Untuk memeriksa ada atau tidak metastase ke bagian tubuh yang lain, harus diperiksa di laboratorium.
Stadium II
Tumor sudah lebih besar dari 2,25 cm dan sudah terjadi metastase pada kelenjar getah bening di ketiak. Pada stadium ini, kemungkinan untuk sembuh hanya 30 - 40 % tergantung dari luasnya penyebaran sel kanker. Pada stadium I dan II biasanya dilakukan operasi untuk mengangkat sel-sel kanker yang ada pada seluruh bagian penyebaran, dan setelah operasi dilakukan penyinaran untuk memastikan tidak ada lagi sel-sel kanker yang tertinggal.
Stadium III
Tumor sudah cukup besar, sel kanker telah menyebar ke seluruh tubuh, dan kemungkinan untuk sembuh tinggal sedikit. Pengobatan payudara sudah tidak ada artinya lagi. Biasanya pengobatan hanya dilakukan penyinaran dan chemotherapie (pemberian obat yang dapat membunuh sel kanker). Kadang-kadang juga dilakukan operasi untuk mengangkat bagian payudara yang sudah parah. Usaha ini hanya untuk menghambat proses perkembangan sel kanker dalam tubuh serta untuk meringankan penderitaan penderita semaksimal mungkin.
Pencegahan awal
Perlu untuk diketahui, bahwa 9 di antara 10 wanita menemukan adanya benjolan di payudaranya. Untuk pencegahan awal, dapat dilakukan sendiri. Sebaiknya pemeriksaan dilakukan sehabis selesai masa menstruasi. Sebelum menstruasi, payudara agak membengkak sehingga menyulitkan pemeriksaan. Cara pemeriksaan adalah sebagai berikut :
  • Berdirilah di depan cermin dan perhatikan apakah ada kelainan pada payudara. Biasanya kedua payudara tidak sama, putingnya juga tidak terletak pada ketinggian yang sama. Perhatikan apakah terdapat keriput, lekukan, atau puting susu tertarik ke dalam. Bila terdapat kelainan itu atau keluar cairan atau darah dari puting susu, segeralah pergi ke dokter.
  • Letakkan kedua lengan di atas kepala dan perhatikan kembali kedua payudara.
  • Bungkukkan badan hingga payudara tergantung ke bawah, dan periksa lagi.
  • Berbaringlah di tempat tidur dan letakkan tangan kiri di belakang kepala, dan sebuah bantal di bawah bahu kiri. Rabalah payudara kiri dengan telapak jari-jari kanan. Periksalah apakah ada benjolan pada payudara. Kemudian periksa juga apakah ada benjolan atau pembengkakan pada ketiak kiri.
  • Periksa dan rabalah puting susu dan sekitarnya. Pada umumnya kelenjar susu bila diraba dengan telapak jari-jari tangan akan terasa kenyal dan mudah digerakkan. Bila ada tumor, maka akan terasa keras dan tidak dapat digerakkan (tidak dapat dipindahkan dari tempatnya). Bila terasa ada sebuah benjolan sebesar 1 cm atau lebih, segeralah pergi ke dokter. Makin dini penanganan, semakin besar kemungkinan untuk sembuh secara sempurna
  • Lakukan hal yang sama untuk payudara dan ketiak kanan.
Pengobatan lanjut
Bila ditemukan adanya benjolan, biasanya dokter akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan mammografie. Mammografie adalah pemeriksaan payudara dengan alat rontgen dan merupakan suatu cara pemeriksaan yang sederhana, tidak sakit, dan hanya memakan waktu 5 - 10 menit saja. Saat terbaik untuk menjalani pemeriksaan mammografie adalah seminggu setelah selesai menstruasi. Caranya adalah meletakkan payudara secara bergantian antara 2 lembar alas, kemudian dibuat foto rontgen dari atas ke bawah, kemudian dari kiri ke kanan. Hasil foto ini akan diperiksa oleh dokter ahli radiologi. Sebuah benjolan sebesar 0,25 cm sudah dapat terlihat pada mammogram.
Cara lainnya adalah dengan operasi kecil untuk mengambil contoh jaringan (biopsi) dari benjolan itu, kemudian diperiksa di bawah mikroskop laboratorium patologi anatomi. Bila diketahui dan dipastikan bahwa benjolan itu adalah kanker, maka payudara harus diangkat seluruhnya untuk menghindari penyebaran ke bagian tubuh yang lain.
Siapakah yang harus menjalani pemeriksaan mammografie ?
  • Wanita yang berumur lebih dari 50 tahun.
  • Wanita yang memiliki ibu atau saudara perempuan yang pernah menderita kanker payudara.
  • Wanita yang pernah menjalani pengangkatan salah satu payudaranya. Wanita dalam golongan ini harus berada dalam pengawasan yang ketat.
  • Wanita yang belum pernah melahirkan anak. Ternyata pada golongan ini sering dijumpai serangan kanker payudara.
Semoga bermanfaat, apabila masih ada yang kurang dari penjelasan saya terima masukan kritik dan saran temen2

Salam Tenaga Kesehatan :)
Artha Mutiara Hutagaol

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

A.    Pengertian Demam Berdarah Dengue
Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan nyamuk aedes aegypti, yang ditandai dengan demam mendadak 2─7 hari tanpa penyebab yang jelas, lemah atau lesu, gelisah, nyeri ulu hati disertai tanda pendarahan dikulit berupa bintik pendarahan (petichiae), dan lebam atau ruam. Kadang-kadang disertai mimisan, berak darah, muntah darah dan kesadran menurun atau shock (Departemen Kesehatan RI 2004),
Demam berdarah dengue (DBD) ataudengue haemorrhagic fever (DHF) bukan penyakit baru di Indonesia.wabah DBD bukan dimulai di Indonesia, melainkan di Yunani, Amerika Serikat, Australia dan Jepang, yang terjadi pada sekitar 1920.

B.    Penyebab Demam Demam Berdarah Dengue
Virus dengue merupakan penyebab penyakit DBD yang memerlukan bantuan nyamuk untuk berpindah ke tubuh manusia. Nyamuknya sendiri harus nyamuk belang-belang hitam putih Aedes, dan bukan oleh jenis nyamuk lainnya. Kita mengenal jenis nyamuk Aedes aegypti, nyamuk yang gemar hidup didalam rumah, dan ada juga nyamuk Aedes albopictus, nyamuk belang hitam putih juga yang lebih menyukai tinggal dikebun sekitar rumah. Dua-duanya bisa menjadi pembawa virus  dengue atau disebut vector. Untuk Indonesia, Aedes aegypti lebih sering sebagai pembawa virus dengue dibanding Aedes albopictus.
Berbeda dengan nyamuk Aedes albopictus yang hidup dikebun, nyamuk Aedes aegypti lebih menyukai tinggal diruangan rumah yang sejuk, lembab dan gelap. Hinggapnya bukan di dinding, melainkan barang-barang yang bergelantungan dikamar.
Nyamuk demam berdarah bukan tergolong rakus, ia hanya menggigit pada jam-jam tertentu saja, itu pun hanya nyamuk betina yang menggigit. Darah manusia dibutuhkan untuk bertelur, jam praktik nyamuk Aedes yakni pada pagi hari pukul 06.00 - 09.00 dan sore hari pada pukul 15.00 – 17.00 diluar jam praktiknya nyamuk betina hinggap di air jernih tergenang untuk bertelur.

C.    Gejala Penyakit Demam Berdarah Dengue
1.     Demam mendadak 2 - 7 hari dengan suhu 38 - 40 derajat Celsius
2.     Sakit Kepala
3.     Nyeri di belakang mata
4.     Rasa nyeri pada otot tubuh
5.     Tulang terasa nyeri
6.     Bercak merah dikulit (ruam)
7.     Sel darah putih (Leukosit) menurun/ rendah
8.     Munculnya tanda pendarahan




D.    Proses Masuknya Virus di Dalam Tubuh

Dengan masuknya virus dengue, didalam tubuh berangsung reaksi hebat. Reaksi itu sedemikian rupa, sehingga pipa pembuluh darah dibagian tubuh mana saja mengalami kebocoran. Plasma darah merembes keluar dari pipa pembuluhnya, baik pipa yang berukuran besar maupun yang kecil.
Selain kerusakan pipa pembuluh darah, sebagai akibat reaksi dalam darah yang timbul oleh masuknya virus, sumsum tulang juga ikut rusak, padahal sumsum tulang merupakan pabrik pembuat segala jenis sel darah, maka produksi sel-sel darah ditekan, produksi sel darah menurun, termasuk sel darah merah, sel darah  putih, dan sel pembeku darahtrombosit.
Bukan hanya itu, reaksi di dalam tubuh akibat masuknya virus dengue selain sel trombositnya berkurang, juga menurunkan zat pembeku darah. Padahal dibutuhkan thrombocyt lebih banyak untuk menambal diding pipa pembuluh darah  yang sudah bocor dimana-mana.
Semakin banyak pipa pembuluh darah yang bocor di dalam tubuh, semakin menyusut persediaanthrombocyt di dalam tubuh. Sedang produksinya sendiri sudah menurun. Itu sebabnya mengapa pada kasus DBD selain trombosit, Hb (hemoglobin), danleucocyt (sel darah putih) cenderung terus menurun, sedang Hct (hematrokrit) meningkat.
Nilai Hct yang meninggi menunjukkan tingkat pengentalan darah yang sudah terjadi akibat merembesnya plasma darah keluar dari pembuluhnya (hemokonsentrasi). Semakin banyak plasma darah yang merembes keluar dari pembuluh darah, semakin meningkat nilai Hct.
Untuk memonitor perjalanan penyakit, pemeriksaan darah tersebut sangat penting.Thrombocyt dan leucocyt yang terus menurun, dan Hct yang terus meningkat, merupakan tanda bahwa penyakit DBD-nya semakin memburuk.
DBD terjadi jika serangan virus dengueuntuk yang kedua kalinya. Infeksi pertama kali hanya menimbulkan penyakit “demam 5 hari” saja. Dengan atau tanpa obat, penyakit ini akan sembuh sendiri dan berlalu begitu saja. Dalam tubuh yang sudah pernah terinfeksi virus dengue sudah terbentuk zat antibody terhadap virus dengue. Tubuh sudah lebih sensitive terhadap infeksi virus setelah memasuki tubuh untuk yang kedua kalinya. Pada saat itulah terjadi reaksi tubuh yag lebih dahsyat atau hypersensitivity. Reaksi tubuh yang hebat ini menimbulkan gejala dan tanda DBD.
Perjalanan penyakit DBD sering sukar diramalkan, karena sebagian penderita dengan renjatan yang berat dapat disembuhkan walaupun hanya dengan pengobatan yang sederhana. Selain itu hal ini juga terjadi karena pengawasan yang minim, sehingga tahap awal penularan epidemi biasanya tidak terdeteksi, dengan kasus yang banyak tidak dilaporkan sampai epidemi ini diakui sebagai demam berdarah, yang biasanya terjadi dekat dengan transmisi puncak, kemudian menjadi terlalu banyak dilaporkan. Keadaan darurat pengendalian nyamuk biasanya dimulai pada waktu tersebut, tetapi upaya ini biasanya salah arah, terlalu sedikit dan terlalu terlambat untuk memiliki berbagai pengaruh pada epidemi (Gubler, 2002).

E.    Riwayat Alamiah Penyakit DBD
1.     Tahap Pre-Patogenesis
Host terpapar virus dengue tetapi kondisi host masih normal atau sehat
2.     Tahap Patogenesis
a.     Tahap Inkubasi
Penyakit DBD masa inkubasi awal dari  ke1-4
b.     Tahap Penyakit Dini
Demam yang akut, selama 2 hingga 7 hari, dengan 2 atau lebih gejala diantaranya seperti berikut : nyeri kepala, nyeri otot, nyeri persendian. Di mana gejala panas penderita di hari ke 1- 4 rata-rata menunjukkan peningkatan (cenderung panas) dimana suhu badan mencapai 39 0C – 41 0C, dan hari ke 5-7 rata-rata panas cenderung menurun.
c.     Tahap Penyakit Lanjut
Bintik-bintik pada kulit sebagai manifestasi perdarahan dan leucopenia, dan terjadi pembesaran hati (Hepatomegali).

3.     Tahap Pasca Pathogenesis
Meninggal bagi yang tidak segera ditangani, dan sembuh bagi yang mendapatkan penanganan yang tepat
F.    Pencegahan Penyakit DBD
1.     primer
Melakukan kebiasaan baik, seperti makan-makanan bergizi, olahraga rutin, dan istirahat yang cukup ( meningkatkan daya tahan tubuh). Fogging atau pengasapan hanya akan mematikan nyamuk dewasa, dan tidak membunuh jentik nyamuk, sedangkan bubuk abate akan mematikan jentik pada air, selain itu dilakukan pula perbaikan kondisi lingkungan seperti membersihkan halaman rumah setiap hari.
2.     skunder
Pada pemeriksaan laboratorium (darah) pada hari ke 3 – 7 terjadi penurunan trombosit dibawah 100.000 /mm3 (Trombositopeni), terjadi peningkatan nilai Hematokrit diatas 20% dari nilai normal. Fokus pengobatan pada penderita penyakit DBD adalah :
a.     Mengatasi perdarahan, mencegah atau mengatasi keadaan syok/presyok, yaitu dengan mengusahakan agar penderita banyak minum sekitar 1,5 sampai 2 liter air dalam 24 jam (air teh  dan  gula, sirup atau susu).
b.     Penambahan cairan tubuh melalu infus (intravena) mungkin diperlukan untuk mencegah dehidrasi dan hemokonsentrasi yang berlebihan.
c.     Transfusi platelet (trombosit) dilakukan jika jumlah platelet menurun drastis.
d.     Selanjutnya adalah pemberian obat-obatan terhadap keluhan yang timbul, misalnya :
Paracetamol membantu menurunkan  demam
Garamelektrolit (oralit) jika disertai diare
Ekstrak Daun Jambu Biji bisa mengatasi DBD
3.     tersier
Merupakan pencegahan dengan sasaran utamanya adalah penderita penyakit DBD dalam usaha mencegah bertambah beratnya penyakit tersebut dengan meakukan rehabilitasi. Rehabilitasi tersebut dapat berupa rehabilitasi mental, yaitu agar bekas penderita dapat menyesuaikan diri dalam hubungan perorangan dan sosial secara memuaskan. Seringkali bersamaan dengan terjadinya cacat badaniah muncul pula kelainan-kelainan atau gangguan mental. Untuk hal ini bekas penderita perlu mendapatkan bimbingan kejiwaan sebelum kembali ke dalam masyarakat.
Rehabilitasi sosial vokasional, yaitu agar bekas penderita menempati suatu pekerjaan atau jabatan dalam masyarakat dengan kapasitas kerja yang semaksimal-maksimalnya sesuai dengan kemampuan dan ketidak mampuannya.

Pada gambar merupakan siklus penularan Demam Berdarah Dengue
Keterangan gambar :
Ø  Di tularkan melalui nyamuk betina
Ø  Nyamuk ini mendapatkan virus dari orang yang sakit DBD atau orang yang tidak sakit tetapi dalam darahnya terdapat virus Dengue
Ø  Virus yang terhisap akan berkembang dalam tubuh nyamuk, termasuk kelenjer liur nya
Ø  Bila nyamuk menggigit orang lain, maka virus tersebut dapat pindah ke orang lain melalui air liurnya
Ø  Bila orang yang tertular tersebut tidak memiliki kekebalan tubuh, maka virus akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil / kapiler,. Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan.
Ø  Bila orang yang memiliki kekebalan tubuh yang cukup, maka virus dengue tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit (terinfeksi)

                           
Keterangan: Daur/siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti

Artha Mutiara Hutagaol
201531347
Fak. KesMas MRS
Univ. Esa Unggul Jakarta


Sabtu, 09 April 2016

ASUHAN KEBIDANAN NEONATUS TERHADAP Ny. NOFFA
DENGAN KASUS ORAL TRUSH

  1. Pengumpulan Data Dasar Tanggal 20 Agustus 2010


1.Identitas
Nama Bayi           :  Bayi Ny. Artha
Tanggal lahir       : 08 Agustus 2018
Waktu                  : Pukul 09:45 Wib
Jenis kelamin       : Perempuan
Anak ke                : 3

Nama Ibu             : Ny. Noffa
Umur                    : 29 Tahun
Suku                     : Batak
Agama                  : Kristen
Pendidikan           : SI
Pekerjaan             : Ibu rumah tangga
Alamat                  : Jln. Cemara Putih No.07

Nama Ayah          : Tn. Anwar S.N
Umur                    : 33 Tahun
Suku                     : Batak
Agama                  : Islam
Pendidikan           : DIII
Pekerjaan             : Wiraswasta
Alamat                  : Jln. Cemara Putih No.07


  1. Riwayat Kesehatan

    1. Keluhan utama Ibu mengatakan bayi mengalami gangguan pada mulut
    2. Persalinan berlangsung tanggal 8 Agustus 2010 pukul 09:45 wib
    3. Tempat persalinan Klinik oleh bidan Zuleha
    4. Jenis persalinan Spontan
    5. Bayi menangis
    6. Riwayat persalinan

Jenis
Lama persalinan
Perdarahan
Keterangan
Kala I
12 jam
50 cc
Ketuban pecah Spontan warna jernih
Kala II
1 jam
100 cc
Bayi lahir spontan tidak ada lilitan tali pusat.
Kala III
17 jam
150 cc
Plasenta lahir lengkap
Kala IV
3 Jam
60 cc
Kontraksi uterus baik, tidak ada robekan
Jumlah
16 jam 17 menit




e. mulut
bentuk simetris,bibir lengkap atas dan bawah,gusi normal,reflek hisap baik.

f.telinga
bentuk simetris, telinga teraba lunak, keadaan bersih, tidak ada sumbatan.

g.leher
tidak ada pembesaran vena dan kelenjer thyroid dan pergerakan normal.

h.dada
bentuk simetris, denyut jantung 120x/menit,dan tidak ada kelainan.


II. Interpretasi data

Masalah          :  Ada
  • 1 ml larutan nytasin (100.000) unit 4x per hari dengan interval setuap 6 jam.
  • Gentien violet 3 x per hari.

III. Tindakan segera       : Ada
IV. Antisipasi masalah   : Ada
V.   Perencanaan             :
1)      Beritahu ibu hasil pemeriksaan bayi
2)      Beritahukan ibu cara memberikan ASI yang baik
3)      Beritahukan ibu tentang cara menggunakan popok yang benar
4)      Beritahukan ibu tentang perawatan tali pusat

IV. Pelaksanaan
v  Mekonium  : sudah keluar
v  Kulit           : kemerahan
v  Tanda vital : - Temperatur  : 36,5 0c

-Resperation  : 120x/menit
-Pols                : 36x/menit


VII.            S : Ibu sudah mengetahui dan mengerti hasil dari pemeriksaan bayinya.

O :   Tanda-tanda vital
v  Tekanan darah :
v  Pols                    : 36x/menit
v  Temperatur      : 36,5 0c
v  Resperation       : 120x/menit
 
                   A:             - berikan ASI ekslusif pada bayi
                                     -berikan asupan gizi yang cukup
                                     -Berikan nutrisi yang cukup












BAB III
PENUTUP

  1. Kesimpulan

Dari hasil penyelesaian makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa Oral Trush adlah suatu penyakit atau kelainan yang terjadi di bagian mulut bayi yang di sebabkan oleh jamur ketika proses persalinan sedang berlangsung.
Dapat juga di simpulkan bahwa penyakit Oral Trush dapat di sembuhkan dengan cara terapi, dan di sertai dengan pemberian ASI yang cukup pada bayi tanpa adanya asupan lain selain ASI.





 *Kalo ada kurang lengkap mohon kritik dan saran biar bisa sama2 belajar 
SALAM KESEHATAN !!!